Yuk kita lanjutin ceritanya…
18.00 perjuangan luar biasa cebar-cebur didalam air sungai
yang meluap, kereta ane benar2 di uji kekuatannya melewati hadangan tersebut,
tapi apa daya kandas juga di akhir perjalanan, mendadak kreta mogok ditengah
sungai, ternyata air sudah masuk ke dalam knalpot. Dengan cekatan langsung
turun dan mendorongnya keluar dari sungai, menerjang air dari arah samping
sempat goyah lantaran nyangkut disela2 bebatuan, akhirnya kreta sampai ditepi, lansung coba starter,
ternyata mesin kreta batuk2 kayak kakek2, waktu terus berlalu, khawatir akan
tertinggal dengan rombongan yang lain, segenap upaya dilakukan untuk
menghidupkan mesin kreta, alhasil setelah dipaksa berulang kali akhirnya kereta
ane mau jalan juga.
dalam perjalanan
pulang…
Kondisi tubuh yang
letih dan basah kuyup karna hujan memacu semangat utk bergegas meninggalkan
area kuta malaka, ada insiden jatuh dari kereta saat memasuki kawasan berlumpur
yang berjarak 20 meter sebelum pesantren.
Di ujung perjalanan
ane berjumpa dengan budi , ikhwan dan mukhlas, disana baru diketahui bahwa
rombongan akh sanusi dan trainer akhwat
masih dibelakang ane, kemungkinan terjebak luapan sungai, alhasil mukhlas
berangkat kembali untuk memastikan apakah semuanya aman, maklum saja sinyal
komunikasi di area kuta malaka tidak begitu bagus.
Melihat kondisi bisa
ditangani dengan baik, akh ikhwan meminta izin utk kembali ke rumah, begitu
juga akh budi ikut kembali juga, tapi ane belum berangkat karena memastikan
mukhlas stand by kembali ke pinggir jalan banda aceh-medan (area simpang
samahani).
Baru beberapa meter
bergerak, tiba-tiba kreta akh budi mogok kembali..waktu terus berjalan..
(bersambung ke bagian 5) ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar