Senin, 14 Mei 2012

Ada DuKa* di Kuta Malaka, bagian 2


 Catatan Perjalanan Trainer Daurah Kapmi Banda Aceh 2012
oleh : Afriandi C, SP



Jam 10.15 Tim trainer DuKa (Daurah Kapmi) tiba di lokasi air terjun kuta malaka, suara air terjun memecah keheningan hutan rimba yang masih asri, kesejukan air terjun yang mengalir dari bebatuan memancing rasa penasaran ane yang sama sekali masih awam dengan tempat ini. Bagaimana dengan air terjun tingkat 2 diatas sana, tapi ane menunggu rekan2 trainer ikhwan lainnya untuk mendaki bersama. Ada pamflet salah satu mapala unsyiah yang terpampang di sebuah pohon yang berisi menjaga kelestarian tempat tersebut dari tangan2 jahil manusia. Tampaknya semangat trainer ikhwan ke atas menjalara ke salah satu trainer akhwat yang ingin menaiki air terjun tingkat 2, tapi dengan faktor keamanan tidak ana izinkan untuk keatas, ya siapa ya bisa menjamin jika sesuatu terjadi diatas, apalagi menurut info yang ane dapat dari mukhlas peserta dalam perjalanan menuju TKP, sekitar 3 truk yang berisi 100an peserta dari pelajar banda aceh dan aceh besar siap menguji tantangan outbond yang telah diskedulkan oleh panitia.

Jam 10.17 ane dan trainer lainnya memutuskan untuk melanjutkan ke air terjun tingkat 3, tanpa komando,  akh budi langsung nyebur ke kolam (kayaknya lepas beban gara2 batal ikut ujian midtem dikampus, padahal uda janji ma ane jam 10 mau cabut ke kampus, tapi setelah liat jauhnya perjalanan langsung pikir2 kembali), akh ikhwan dan mukhlas ngak mau ketinggalan nyebur juga ke kolam, tinggal lah ane ma akh sanusi yang belum, tapi liat mereka berenang bikin iri juga, uda jauh2 kemari sayang kan kalau ngak dimanfaatin juga, dan akhirnya ane terpengaruh bisikan untuk nyemplung, blurr…cebar-cebur, ketawa hahahihi di momen terbaik, muncul niat kami untuk menjebak akh sanusi ceburin ke kolam tapi mas bro ini lihai juga, alhasil lolos juga dari supertrap kami. Puas bermain air di kolam air terjun tingkat 3 saatnya kembali kebawah, muka2 trainer ikhwan pada senyam-senyum sendiri setelah baca pesan yang masuk di layar HP ane dari trainer akhwat. “ Enak kali kayaknya di atas situ ya. Lama kali kok?” , uda ditegur tuh, saat nya turun. Pas lagi mau turun rombongan ibu2 trainer malah lagi asyik jepret sana, jepret sini di kolam tingkat 1. -__-!

Jam 10.30 perjalanan panjang keluar dari lokasi air terjun kembali ke titik peristirahatan di jambo, segera dikumpulkan kembali para trainer ikhwan dan akhwat untuk diberi arahan mengenai  out bond yang akan dilaksanakan, jumlah panitia dan peserta yang mengikuti agenda tersebut,arahan langsung dikomandoi oleh akh budi saputra kurang lebih 15 menit, muncul rasa was2 karna waktu hampir jam 11 siang yang berarti ada beberapa agenda outbond yang terbentur jadwal shalat zuhur yang tinggal 1 jam 35 menit lagi.

Jam 10.45 Rapat bubar, Akh sanusi bersama mukhlas bergegas turun menyambut peserta daurah di perkebunan buah naga, menyusul  rombongan trainer akhwat dan komandan budi untuk segara menuju titik pos out bond yang telah direncanakan tadi, tinggal lah ane bersama perlangkan out bond dari belakang.

Jam 11.00 ane sampai juga walau agak terlambat di pemberhentian dekat sungai 6, rencana mau buat game trust fall/volt (afwan ane ngak tau tulisan English@) , sempat diprotes sama trainer akhwat tempat meluncur peserta  tidak aman karena harus melompat dari lereng curam dipinggir jalan, setelah liat kiri-kanan muncul ide untuk memanfaatkan kereta trainer sebagai tumpuan, alhasil mukhlas pun jadi kelinci percobaan, di tempat lain sanusi sedang menuju kembali ke titik pos awal out bond , disini akh budi mulai kalang kabut menyiapkan game berikutnya, ada sih game yang seru dengan memanfaatkan sungai ke 6 sebagai medianya. Perlengkapan lain tali tambang, pelampung dan lainnya masih tergeletak disamping kereta ane, suara riuh peserta mulai terdengar, tampak beberapa bendera Kapmi yang di bawa oleh peserta dan panitia berkibar laksana pasukan siap bertempur menghadapi tantangan out bond, disini muncul info mendadak dari percakapan telepon bahwa out bond di cancel mendadak, peserta yang lumayan ramai ini sepertinya sangat antusias menuju air terjun, panitia tidak tau mau berbuat apa, hanya pasrah menunggu arahan dari trainer dan pembina, para Pembina Kapmi dengan enteng membiarkan para peserta menuju air terjun, dalam kondisi yang kacau ini wajar jika akh budi yang di amanahkan sebagai ketua regu trainer marah besar kepada Pembina kapmi, ane juga menanyakan apakah ada yang menjamin keselamatan diatas jika terjadi sesuatu, jawaban juga kurang memuaskan terkesan melempar tanggung jawab kepada panitia, saling menyalahkan juga mewarnai, mulai dari tukang survey samapai yang Acc ini tempat jadi kawasan out-bond padahal jika ane melihat kondisi syuro di asrama haji memang tidak serius dipersiapkan dengan baik tim panitia oleh Pembina seolah2 mereka sudah punya jam terbang tinggi. Ane jadi teringat ketika Farm di Ldk Al-ihsan, mengapa akhi habib selalu menyuruh ane mengambil bagian di panitia bukan di trainer, karna fungsinya sangat vital, jika miss komunikasi terjadi bisa jadi Farm bakal kacau kayak kejadiaan tersebut.

Jam 12.00 Akh budi yang masih diselimuti kekecewaan mulai mewanti ke ane untuk tidak usah melanjutkan perjalanan ke atas (titik puncak), apalagi setelah beberapa peserta akhwat tumbang dijalan akibat sesak nafas dan kelelahan, reaksi cepat dilakukan oleh trainer akhwat yang sebagian memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan kembali ke atas sambil membuat posko darurat di tepi jalan sekitar 30 meter setelah sungai ke 6, akh budi makin emosi spontan berkata ke ane , “liat apa yang terjadi, anak orang pada tumbang dijalan, kacau kali” dan selanjutanya kata2 mutiara berhamburan memecah aliran sungai ke 6, hufft… tarik nafas dalam (Loe- Gue -eN), semoga ujian ini cepat berlalu. Ada insiden kecil terjadi sama trainer akhwatnya saat mengevakuasi peserta  kedua yang tumbang dijalan, mungkin saking semangat 45 sampai harus terjatuh, sontak para trainer ikhwan bergerak cepat. Trainer akhwat tersebut langsung dicek kondisinya oleh trainer akhwat yang lainnya, kreta pun di evakuasi oleh akh ikhwan ke tempat yang aman. Sesaat keadaan normal kembali, akh ikhwan pun juga bertanya ke ane “kok bisa jadi begini bang?”, hmm.. bab ini panjang sekali untuk dibahas, ya apapun itu jumlah peserta hampir 100 orang adalah fantastis, di kampus acara seperti ini yang di buat LDK paling banyak 70 orang, jadi pengalaman penting untuk bisa mengatur SDM, Waktu dan Biaya agar efektif sesuai kebutuhan.
(bersambung bagian ketiga)

belum baca bagian pertama silahkan klik link dibawah ini :

Rabu, 09 Mei 2012

Ada Duka* di Kuta Malaka bagian 1

Catatan Trainer Daurah Kapmi Banda Aceh 2012.
oleh : Afriandi C,SP


Catatan ini memuat kronologis waktu dan tempat kejadian yang menimpa tim Trainer DuKa (Daurah Kapmi) , insiden kecil dan kegembiraan mewarna perjalanan. semoga menjadi ibrah untuk kedepannya.


Rabu, 18 April 2012 usai subuh berjamaah di mesjid sabilil jannah dekat rumah ane, tidak terlintas firasat buruk akan menimpa hari itu, sesuai janji hasil syuro kemarin siang di mesjid asrama haji, pagi itu para trainer acara daurah kapmi banda aceh berkumpul jam 06.30 di mesjid oman untuk mempersiapkan alat dan lain yang dianggap penting selama out bond di kuta malaka.

Jam 06.25 Akhi Budi Saputra meng sms ane menayakan uda sampe di oman, hmm penyakit molor bakal terjadi. Fakta dilapangan berbicara, keberangkatan ke kuta malaka molor 1 jam untuk menunggu trainer akhwatnya sarapan pagi, selidik punya selidik panpel ngak nyedain makan pagi buat trainer, al hasil akh ikhwan pun kecolongan, beliau tidak ada persiapan tenaga lantaran dikejar waktu untuk ontime di mesjid oman.

Jam 07.30 perjalanan menuju kuta malaka pun dimulai, rombogan trainer ikhwan yang terdiri ane, budi teknik, ikhwan ekonomi beserta junior kami mukhlas dari teknik, (kalo yang akhwat lebih didominasi dari FP unsyiah dan sebagian dari FK n FKIP), menurut info dari pak ketua (akh budi) , akh sanusi uda stand by dengan motornya di bundaran lambaro.

Jam 07.45 ane pimpin rombongan perjalanan dari kawasan lambaro menuju kuta malaka, namun terpaksa ganti ketua rombongan lagi karna kereta ane isi bensin di spbu aneuk galong.

Jam 08.00 rombongan trainer berhenti 50 meter setelah tugu pesawat, membeli sarapan pagi dan logistik  buat trainer ikhwan sambil menunggu rombongan akhwat lainnya yang masih ketinggalan, rupanya disitu ada warung yang jual air mineral merk terkenal lumayan murah, padahal di kota 3000an. (prinsip ekonominya keluar, dengan modal sedikit keuntungan yang didapat harus maksimal).

Jam 08.15 perjalanan dilanjutkan kembali ke kuta malaka, satu-satunya petunjuk memasuki zona tersebut  adanya pamflet bertuliskan PT Kuta Malaka Lemona, jalan diperkampungan tersebut kondisinya tidak terawat, melewati peternakan dan beberapa sungai kecil menjadikan ekspedisi ini terasa berbeda dengan pengalaman menjadi trainer di tempat lain. Tidak ada gambaran apa-apa mengenai lokasi tersebut kecuali hasil rapat kemarin yang melarang trainer membawa motor matik karena kondisi lapangan memang berisko, maka apa yang tidak ane harapakan pun terjadi, akhwatnya pake acara bawa matik segala , alhasil setelah melawati sungai ke lima ( sekitar kawasan perkebunan buah naga) ane dan sanusi yang memang berada diposisi akhir rombongan spontan mencium bau karet terbakar dari motor matik akhwat@, akhwat tersebut panik, tapi sanusi dengan enteng menjawab “ ngak pa2 selagi masih bisa narik lanjutkan terus… sambil keluarin kamera jepret buah naga (parah bercandanya kawan ini). Perjalanan tetap dilanjutkan setelah melewati sungai ke Sembilan (jalur cepat kata si mukhlas) menuju TKP (air terjun kuta malaka) tantangan berat mulai menghadang yaitu melewati track jalan mendaki, ada 4 titik dimana trainer ikhwan turun tangan mengevakuasi kreta akhwat yang terjebak lumpur sebelum sampai di titik pemberhentian.

Jam 09.45 akhirnya kami sampai di tempat pemberhentian berupa jambo, namun kondisinya sangat tidak terawat, 2 lembar daun pintu terbaring di lantai, wc rusak total, hanya tersisa beberapa potongan kayu bakar bekas api unggun, dibalik itu semua diganti sebuah pemandangan indah gunung seulawah berdiri perkasa, tampak dari kejauhan hamparan sawah dengan beberapa titik asap pemabakaran jerami, menoleh ke samping jambo hutan belantara dengan padang rumput menutupi perbukitan di kawasan kuta malaka hmm Subhanallah indahnya rasanya ingin segera bergegas menuju air terjun. Perjalanan dilanjutkan kembali dengan jalan kaki melewati hutan, pemandangan mulai terusik tatkala sampah plastik bertaburan di jalan setapak, kondisi alam yang tidak terjaga dengan baik oleh manusia. Gemericik air mulai terdengar sayup2, seakan perjalanan kami sudah semakin dekat.

(bersambung ke bagian 2)