Catatan Perjalanan Trainer Daurah Kapmi Banda Aceh 2012
oleh : Afriandi C, SP
Jam 10.15 Tim
trainer DuKa (Daurah Kapmi) tiba di lokasi air terjun kuta malaka, suara air
terjun memecah keheningan hutan rimba yang masih asri, kesejukan air terjun
yang mengalir dari bebatuan memancing rasa penasaran ane yang sama sekali masih
awam dengan tempat ini. Bagaimana dengan air terjun tingkat 2 diatas sana, tapi
ane menunggu rekan2 trainer ikhwan lainnya untuk mendaki bersama. Ada pamflet
salah satu mapala unsyiah yang terpampang di sebuah pohon yang berisi menjaga
kelestarian tempat tersebut dari tangan2 jahil manusia. Tampaknya semangat
trainer ikhwan ke atas menjalara ke salah satu trainer akhwat yang ingin
menaiki air terjun tingkat 2, tapi dengan faktor keamanan tidak ana izinkan
untuk keatas, ya siapa ya bisa menjamin jika sesuatu terjadi diatas, apalagi
menurut info yang ane dapat dari mukhlas peserta dalam perjalanan menuju TKP,
sekitar 3 truk yang berisi 100an peserta dari pelajar banda aceh dan aceh besar
siap menguji tantangan outbond yang telah diskedulkan oleh panitia.
Jam 10.17 ane dan
trainer lainnya memutuskan untuk melanjutkan ke air terjun tingkat 3, tanpa
komando, akh budi langsung nyebur ke
kolam (kayaknya lepas beban gara2 batal ikut ujian midtem dikampus, padahal uda
janji ma ane jam 10 mau cabut ke kampus, tapi setelah liat jauhnya perjalanan
langsung pikir2 kembali), akh ikhwan dan mukhlas ngak mau ketinggalan nyebur
juga ke kolam, tinggal lah ane ma akh sanusi yang belum, tapi liat mereka
berenang bikin iri juga, uda jauh2 kemari sayang kan kalau ngak dimanfaatin
juga, dan akhirnya ane terpengaruh bisikan untuk nyemplung, blurr…cebar-cebur,
ketawa hahahihi di momen terbaik, muncul niat kami untuk menjebak akh sanusi
ceburin ke kolam tapi mas bro ini lihai juga, alhasil lolos juga dari supertrap
kami. Puas bermain air di kolam air terjun tingkat 3 saatnya kembali kebawah,
muka2 trainer ikhwan pada senyam-senyum sendiri setelah baca pesan yang masuk di
layar HP ane dari trainer akhwat. “ Enak kali kayaknya di atas situ ya. Lama
kali kok?” , uda ditegur tuh, saat nya turun. Pas lagi mau turun rombongan ibu2
trainer malah lagi asyik jepret sana, jepret sini di kolam tingkat 1. -__-!
Jam 10.30 perjalanan
panjang keluar dari lokasi air terjun kembali ke titik peristirahatan di jambo,
segera dikumpulkan kembali para trainer ikhwan dan akhwat untuk diberi arahan
mengenai out bond yang akan
dilaksanakan, jumlah panitia dan peserta yang mengikuti agenda tersebut,arahan
langsung dikomandoi oleh akh budi saputra kurang lebih 15 menit, muncul rasa
was2 karna waktu hampir jam 11 siang yang berarti ada beberapa agenda outbond
yang terbentur jadwal shalat zuhur yang tinggal 1 jam 35 menit lagi.
Jam 10.45 Rapat
bubar, Akh sanusi bersama mukhlas bergegas turun menyambut peserta daurah di
perkebunan buah naga, menyusul rombongan
trainer akhwat dan komandan budi untuk segara menuju titik pos out bond yang
telah direncanakan tadi, tinggal lah ane bersama perlangkan out bond dari
belakang.
Jam 11.00 ane
sampai juga walau agak terlambat di pemberhentian dekat sungai 6, rencana mau
buat game trust fall/volt (afwan ane ngak tau tulisan English@) , sempat
diprotes sama trainer akhwat tempat meluncur peserta tidak aman karena harus melompat dari lereng
curam dipinggir jalan, setelah liat kiri-kanan muncul ide untuk memanfaatkan
kereta trainer sebagai tumpuan, alhasil mukhlas pun jadi kelinci percobaan, di
tempat lain sanusi sedang menuju kembali ke titik pos awal out bond , disini
akh budi mulai kalang kabut menyiapkan game berikutnya, ada sih game yang seru
dengan memanfaatkan sungai ke 6 sebagai medianya. Perlengkapan lain tali
tambang, pelampung dan lainnya masih tergeletak disamping kereta ane, suara
riuh peserta mulai terdengar, tampak beberapa bendera Kapmi yang di bawa oleh
peserta dan panitia berkibar laksana pasukan siap bertempur menghadapi
tantangan out bond, disini muncul info mendadak dari percakapan telepon bahwa
out bond di cancel mendadak, peserta yang lumayan ramai ini sepertinya sangat
antusias menuju air terjun, panitia tidak tau mau berbuat apa, hanya pasrah
menunggu arahan dari trainer dan pembina, para Pembina Kapmi dengan enteng
membiarkan para peserta menuju air terjun, dalam kondisi yang kacau ini wajar
jika akh budi yang di amanahkan sebagai ketua regu trainer marah besar kepada
Pembina kapmi, ane juga menanyakan apakah ada yang menjamin keselamatan diatas
jika terjadi sesuatu, jawaban juga kurang memuaskan terkesan melempar tanggung
jawab kepada panitia, saling menyalahkan juga mewarnai, mulai dari tukang
survey samapai yang Acc ini tempat jadi kawasan out-bond padahal jika ane
melihat kondisi syuro di asrama haji memang tidak serius dipersiapkan dengan
baik tim panitia oleh Pembina seolah2 mereka sudah punya jam terbang tinggi.
Ane jadi teringat ketika Farm di Ldk Al-ihsan, mengapa akhi habib selalu
menyuruh ane mengambil bagian di panitia bukan di trainer, karna fungsinya
sangat vital, jika miss komunikasi terjadi bisa jadi Farm bakal kacau kayak
kejadiaan tersebut.
Jam 12.00 Akh
budi yang masih diselimuti kekecewaan mulai mewanti ke ane untuk tidak usah
melanjutkan perjalanan ke atas (titik puncak), apalagi setelah beberapa peserta
akhwat tumbang dijalan akibat sesak nafas dan kelelahan, reaksi cepat dilakukan
oleh trainer akhwat yang sebagian memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan
kembali ke atas sambil membuat posko darurat di tepi jalan sekitar 30 meter
setelah sungai ke 6, akh budi makin emosi spontan berkata ke ane , “liat apa
yang terjadi, anak orang pada tumbang dijalan, kacau kali” dan selanjutanya
kata2 mutiara berhamburan memecah aliran sungai ke 6, hufft… tarik nafas dalam
(Loe- Gue -eN), semoga ujian ini cepat berlalu. Ada insiden kecil terjadi sama
trainer akhwatnya saat mengevakuasi peserta kedua yang tumbang dijalan, mungkin saking
semangat 45 sampai harus terjatuh, sontak para trainer ikhwan bergerak cepat.
Trainer akhwat tersebut langsung dicek kondisinya oleh trainer akhwat yang
lainnya, kreta pun di evakuasi oleh akh ikhwan ke tempat yang aman. Sesaat
keadaan normal kembali, akh ikhwan pun juga bertanya ke ane “kok bisa jadi
begini bang?”, hmm.. bab ini panjang sekali untuk dibahas, ya apapun itu jumlah
peserta hampir 100 orang adalah fantastis, di kampus acara seperti ini yang di
buat LDK paling banyak 70 orang, jadi pengalaman penting untuk bisa mengatur
SDM, Waktu dan Biaya agar efektif sesuai kebutuhan.
(bersambung bagian ketiga)
belum baca bagian pertama silahkan klik link dibawah ini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar