Rabu, 09 Mei 2012

Ada Duka* di Kuta Malaka bagian 1

Catatan Trainer Daurah Kapmi Banda Aceh 2012.
oleh : Afriandi C,SP


Catatan ini memuat kronologis waktu dan tempat kejadian yang menimpa tim Trainer DuKa (Daurah Kapmi) , insiden kecil dan kegembiraan mewarna perjalanan. semoga menjadi ibrah untuk kedepannya.


Rabu, 18 April 2012 usai subuh berjamaah di mesjid sabilil jannah dekat rumah ane, tidak terlintas firasat buruk akan menimpa hari itu, sesuai janji hasil syuro kemarin siang di mesjid asrama haji, pagi itu para trainer acara daurah kapmi banda aceh berkumpul jam 06.30 di mesjid oman untuk mempersiapkan alat dan lain yang dianggap penting selama out bond di kuta malaka.

Jam 06.25 Akhi Budi Saputra meng sms ane menayakan uda sampe di oman, hmm penyakit molor bakal terjadi. Fakta dilapangan berbicara, keberangkatan ke kuta malaka molor 1 jam untuk menunggu trainer akhwatnya sarapan pagi, selidik punya selidik panpel ngak nyedain makan pagi buat trainer, al hasil akh ikhwan pun kecolongan, beliau tidak ada persiapan tenaga lantaran dikejar waktu untuk ontime di mesjid oman.

Jam 07.30 perjalanan menuju kuta malaka pun dimulai, rombogan trainer ikhwan yang terdiri ane, budi teknik, ikhwan ekonomi beserta junior kami mukhlas dari teknik, (kalo yang akhwat lebih didominasi dari FP unsyiah dan sebagian dari FK n FKIP), menurut info dari pak ketua (akh budi) , akh sanusi uda stand by dengan motornya di bundaran lambaro.

Jam 07.45 ane pimpin rombongan perjalanan dari kawasan lambaro menuju kuta malaka, namun terpaksa ganti ketua rombongan lagi karna kereta ane isi bensin di spbu aneuk galong.

Jam 08.00 rombongan trainer berhenti 50 meter setelah tugu pesawat, membeli sarapan pagi dan logistik  buat trainer ikhwan sambil menunggu rombongan akhwat lainnya yang masih ketinggalan, rupanya disitu ada warung yang jual air mineral merk terkenal lumayan murah, padahal di kota 3000an. (prinsip ekonominya keluar, dengan modal sedikit keuntungan yang didapat harus maksimal).

Jam 08.15 perjalanan dilanjutkan kembali ke kuta malaka, satu-satunya petunjuk memasuki zona tersebut  adanya pamflet bertuliskan PT Kuta Malaka Lemona, jalan diperkampungan tersebut kondisinya tidak terawat, melewati peternakan dan beberapa sungai kecil menjadikan ekspedisi ini terasa berbeda dengan pengalaman menjadi trainer di tempat lain. Tidak ada gambaran apa-apa mengenai lokasi tersebut kecuali hasil rapat kemarin yang melarang trainer membawa motor matik karena kondisi lapangan memang berisko, maka apa yang tidak ane harapakan pun terjadi, akhwatnya pake acara bawa matik segala , alhasil setelah melawati sungai ke lima ( sekitar kawasan perkebunan buah naga) ane dan sanusi yang memang berada diposisi akhir rombongan spontan mencium bau karet terbakar dari motor matik akhwat@, akhwat tersebut panik, tapi sanusi dengan enteng menjawab “ ngak pa2 selagi masih bisa narik lanjutkan terus… sambil keluarin kamera jepret buah naga (parah bercandanya kawan ini). Perjalanan tetap dilanjutkan setelah melewati sungai ke Sembilan (jalur cepat kata si mukhlas) menuju TKP (air terjun kuta malaka) tantangan berat mulai menghadang yaitu melewati track jalan mendaki, ada 4 titik dimana trainer ikhwan turun tangan mengevakuasi kreta akhwat yang terjebak lumpur sebelum sampai di titik pemberhentian.

Jam 09.45 akhirnya kami sampai di tempat pemberhentian berupa jambo, namun kondisinya sangat tidak terawat, 2 lembar daun pintu terbaring di lantai, wc rusak total, hanya tersisa beberapa potongan kayu bakar bekas api unggun, dibalik itu semua diganti sebuah pemandangan indah gunung seulawah berdiri perkasa, tampak dari kejauhan hamparan sawah dengan beberapa titik asap pemabakaran jerami, menoleh ke samping jambo hutan belantara dengan padang rumput menutupi perbukitan di kawasan kuta malaka hmm Subhanallah indahnya rasanya ingin segera bergegas menuju air terjun. Perjalanan dilanjutkan kembali dengan jalan kaki melewati hutan, pemandangan mulai terusik tatkala sampah plastik bertaburan di jalan setapak, kondisi alam yang tidak terjaga dengan baik oleh manusia. Gemericik air mulai terdengar sayup2, seakan perjalanan kami sudah semakin dekat.

(bersambung ke bagian 2)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar