oleh : Afriandi C,SP
Catatan ini memuat kronologis waktu dan tempat kejadian yang menimpa tim Trainer DuKa (Daurah Kapmi) , insiden kecil dan kegembiraan mewarna perjalanan. semoga menjadi ibrah untuk kedepannya.
Rabu, 18 April 2012 usai subuh berjamaah di mesjid sabilil
jannah dekat rumah ane, tidak terlintas firasat buruk akan menimpa hari itu,
sesuai janji hasil syuro kemarin siang di mesjid asrama haji, pagi itu para
trainer acara daurah kapmi banda aceh berkumpul jam 06.30 di mesjid oman untuk
mempersiapkan alat dan lain yang dianggap penting selama out bond di kuta
malaka.
Jam 06.25 Akhi
Budi Saputra meng sms ane menayakan uda sampe di oman, hmm penyakit molor bakal
terjadi. Fakta dilapangan berbicara, keberangkatan ke kuta malaka molor 1 jam
untuk menunggu trainer akhwatnya sarapan pagi, selidik punya selidik panpel
ngak nyedain makan pagi buat trainer, al hasil akh ikhwan pun kecolongan, beliau
tidak ada persiapan tenaga lantaran dikejar waktu untuk ontime di mesjid oman.
Jam 07.30
perjalanan menuju kuta malaka pun dimulai, rombogan trainer ikhwan yang terdiri
ane, budi teknik, ikhwan ekonomi beserta junior kami mukhlas dari teknik, (kalo
yang akhwat lebih didominasi dari FP unsyiah dan sebagian dari FK n FKIP),
menurut info dari pak ketua (akh budi) , akh sanusi uda stand by dengan
motornya di bundaran lambaro.
Jam 07.45 ane
pimpin rombongan perjalanan dari kawasan lambaro menuju kuta malaka, namun
terpaksa ganti ketua rombongan lagi karna kereta ane isi bensin di spbu aneuk
galong.
Jam 08.00
rombongan trainer berhenti 50 meter setelah tugu pesawat, membeli sarapan pagi
dan logistik buat trainer ikhwan sambil
menunggu rombongan akhwat lainnya yang masih ketinggalan, rupanya disitu ada
warung yang jual air mineral merk terkenal lumayan murah, padahal di kota
3000an. (prinsip ekonominya keluar, dengan modal sedikit keuntungan yang
didapat harus maksimal).
Jam 08.15
perjalanan dilanjutkan kembali ke kuta malaka, satu-satunya petunjuk memasuki
zona tersebut adanya pamflet bertuliskan
PT Kuta Malaka Lemona, jalan diperkampungan tersebut kondisinya tidak terawat,
melewati peternakan dan beberapa sungai kecil menjadikan ekspedisi ini terasa
berbeda dengan pengalaman menjadi trainer di tempat lain. Tidak ada gambaran
apa-apa mengenai lokasi tersebut kecuali hasil rapat kemarin yang melarang
trainer membawa motor matik karena kondisi lapangan memang berisko, maka apa
yang tidak ane harapakan pun terjadi, akhwatnya pake acara bawa matik segala ,
alhasil setelah melawati sungai ke lima ( sekitar kawasan perkebunan buah naga)
ane dan sanusi yang memang berada diposisi akhir rombongan spontan mencium bau
karet terbakar dari motor matik akhwat@, akhwat tersebut panik, tapi sanusi
dengan enteng menjawab “ ngak pa2 selagi masih bisa narik lanjutkan terus…
sambil keluarin kamera jepret buah naga (parah bercandanya kawan ini).
Perjalanan tetap dilanjutkan setelah melewati sungai ke Sembilan (jalur cepat
kata si mukhlas) menuju TKP (air terjun kuta malaka) tantangan berat mulai
menghadang yaitu melewati track jalan mendaki, ada 4 titik dimana trainer
ikhwan turun tangan mengevakuasi kreta akhwat yang terjebak lumpur sebelum
sampai di titik pemberhentian.
Jam 09.45
akhirnya kami sampai di tempat pemberhentian berupa jambo, namun kondisinya
sangat tidak terawat, 2 lembar daun pintu terbaring di lantai, wc rusak total,
hanya tersisa beberapa potongan kayu bakar bekas api unggun, dibalik itu semua
diganti sebuah pemandangan indah gunung seulawah berdiri perkasa, tampak dari
kejauhan hamparan sawah dengan beberapa titik asap pemabakaran jerami, menoleh
ke samping jambo hutan belantara dengan padang rumput menutupi perbukitan di
kawasan kuta malaka hmm Subhanallah indahnya rasanya ingin segera bergegas
menuju air terjun. Perjalanan dilanjutkan kembali dengan jalan kaki melewati
hutan, pemandangan mulai terusik tatkala sampah plastik bertaburan di jalan
setapak, kondisi alam yang tidak terjaga dengan baik oleh manusia. Gemericik
air mulai terdengar sayup2, seakan perjalanan kami sudah semakin dekat.
(bersambung ke bagian 2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar