Kamis, 23 Februari 2012

Menuju Kebangkitan Media Dakwah di Kampus Unsyiah.



Oleh : Afriandi Ibnu Rasyid *


            Ikhwafillah, beberapa waktu yang lalu di semua media, baik cetak, elektronik bahkan online memberitakan fakta terbalik tentang kondisi FPI (Front Pembela Islam) dimana dikabarkan FPI berbuat anarkis di Kalimantan, kemudian disusul aksi pembubaran FPI oleh JIL (Jaringan Iblis Liberal bukan Jaringan Ikhwan Lebay), tak tanggung pemerintah kita bahkan orang no 1 di republik ini juga latah ikut-ikutan menyudutkan FPI sebagai ormas anarkis. Padahal fakta sebernarnya yang disajikan oleh media islam, mereka di serang dalam rangkain aksi percobaan pembunuhan di bandara, pihak keamanan setempat diam seribu bahasa, inilah sebuah gamabaran singkat perang pemikiran (ghazwul fikri) antara aliansi media sekuler versus media islam.
 Disamping itu, gerakan pembubaran FPI disambut dengan gerakan pembubaran JIL, bahkan ada seorang ustad melalui jejaring sosialnya menghimbau untuk membela FPI, yang merupakan organisasi islam yang bergerak secara nyata dalam menumpas maksiat dan menegakkan syariat.
Kampus Unsyiah jantong hatee rakyat aceh juga mengalami hal serupa, ketika bentrokkan antar sesama mahasiswa yang terjadi didepan gelanggang unsyiah tahun 2009, LDK yang merupakan garda terdepan menegakkan izzah islam di unsyiah, LDK mendapat fitnah melalui media sebagai biang kericuhan saat itu, bahkan di salah satu surat kabar terbitan nasional dan local menampangkan foto aktivis ldk yang tengah menyerang kelompok yang konon kabarnya sebagai barisan yang tidak sefaham dengan sidang umum pemira unsyiah. Padahal jika diperhatikan seksama foto yang kini sudah mudah dicari sama mbah google , jelas kondisinya sedang bertahan bukan menyerang, disitu teman-teman dapat menganalisa secara awam (ngak perlu dektetif conan) ada seorang perwira polisi yang posisi berada di barisan LDK melindungi kepalanya dari lemparan batu dari pihak seberang, jelas siapa menyerang dan diserang.
Mungkin kelebihan rival kita dalam menguasai fotografi menghasilkan dokumentasi yang menjadi sasaran empuk pihak media, bahakan ketika saya membuka jejaring sosial pada malam harinya, tulisan-tulisan yang menyudutkan disertai status yang membuat hati kita semakin terbakar, namun sangat disayangkan lemahnya counter attack dari barisan media dakwah kampus membuat  mahasiswa unsyiah yang masih awam termakan berita fitnah tersebut.


Media dakwah bangkitlah.

            Jika kita berkaca pada dua contoh kasus tersebut, baik skala nasional dan tataran kampus unsyiah, sudah saatnya kita melakukan reformasi besar-besaran dengan mempersiapkan semuanya dengan konsep matang baik dari sumber daya manusia, pendaanan yang lancar, soft skill yang terus diasah baik melalui tulisan dan diskusi. Faktor kelemahan media dakwah kampus hari ini masih kurangnya budaya membaca dan menulis dikalangan aktivis dakwah, padahal ketika ingin membina (bukan lagi dibina) harus memiliki pengetahuan dan wawasan luas serta pandangan jauh kedepan.
            Sebuah pepatah mengatakan “Membangun itu mudah dari pada merawatnya”, betapa banyak media cetak yang diterbitkan oleh lembaga dakwah baik tingkatan universitas maupun fakultas yang kini hilang ditelan zaman, ketika ana masih bergelut dengan dunia media (BSO MEDIA FOSMA) saat itu bermunculan bulletin bak cendawan di musim hujan seperti Fosma dengan bulletin SHIBGHAH, Ldk Alihsan FP menerbitkan BULAN (Buletin Alihsan), Ldf Annahl FKH tampil dengan SIMAKH (Syiar Mujahid FKH) , Ldf Al-mizan FE menghadirkan SAHAM  dan masih banyak bulletin yang diterbitkan oleh Ldf lainya yang tidak kita sebut satu persatu disini karna ketebatasan penulis.
            Membangkitkan media tersbut tidak cukup hanya sekedar kata-kata manis di mulut, harus ada bukti nyata dilapangan, ada beberapa konsep yang ana tawarkan Cuma empat doang sih, kalau ente mau nambah silahkan atuh akhi n ukhti, yang (pertama) menentukan orang-orang yang berkecimpung di dunia jurnalistik dengan fokus pada isu keumatan dan dakwah islamiyah , yang (kedua) mengadakan pembekalan rutin bukan pelatihan , artinya jika kita membuat pelatihan efeknya hanya bertahan dalam jangka pendek namun sebaliknya jika mengadakan pembekalan rutin efek yang didapat dalam jangka panjang sekaligus membuat mereka bisa bekerja dalam satu tim yang kuat.
            (ketiga) adanya pendanaan mandiri dan mendapat support luas baik kalangan kader, alumni, civitas akademika dan pihak swasta yang bisa diperoleh melalui iuran dan proposal ataupun kerjasama timbale balik antar pihak, dan (keempat) membuat jaringan informasi berita ldf, tujuan sederhana untuk bisa saling tukar informasi seputar dakwah fakultas dengan fakultas lain sekaligus ajang promosi gratis kegiatan yang akan dibuat di fakultas masing-masing.
            Semoga catatan kecil ini bisa mengugah teman-teman untuk mengambil bagian pada barisan media dakwah, mari wujudkan mimpi kita menuju islamisasi kampus.

* penulis merupakan mantan ketua departemen syiar ldk al-ihsan 2009/2010.

Sabtu, 18 Februari 2012

1 Jam bersama Ustad Adifal Susanto di MAI

Oleh : Afriandi Ibnu Rasyid 


Ustad Adifal ketika berorasi pada agenda  Radikalisa Elegan di depan pelataran Statistik FP USK tahun 2000.



Waktu terasa cepat berputar, sedangkan mentari masih malu menampakkan diri, ya inilah kondisi bulan februari, fase dimana malam lebih panjang dari pada siang, Hp ane bergetar mengeluarkan aluanan minus one maher zain pertanda sebuah sms masuk, dengan cepat ku buka pesan tersebut , surprise hari ini seorang alumni alihsan akan datang ke Mushalla Alihsan, beliau adalah Ustad Adifal Susanto, hmm seumur hidup sejak kuliah dipertanian belum pernah berjumpa dengan ustad Adifal kecuali liat di foto profil fesbukk… (wah ketahuan ni banyak main fesbuk). Selanjutnya serbuan sms serupa dari ikhwah yang lain untuk meramaikan pertemuan jam setengah 10 pagi di Mushalla Alihsan (MAI).
Saking bahagianya kedatangan ustad, pagi itu hadir lebih awal satu jam ke kampus, jam di mushalla menujukkan pukul 09.30, tapi suasana MAI masih sangat sepi, didalam sekret terdengar alunan tilawah oleh seorang ikhwah,di dalam sekret MAI juga terjadi perubahan, papan mading ikhwan sudah terpasang gabus, terdapat tempelan pengumuman dari Baju PDH sampai poster sebuah Hp yang berisi tentang jaringan Alihsan lewat media.
 Memamfaatkan waktu untuk dhuha, usai dhuha kembali masuk ke sekret, diluar azwar menyakan tentang karya tulis ilmiah dan birri pun tak mau ketinggalan dengan bahasan ekonometrika, pembahasan panjang tak terasa dari kejauhan masuk seseorang berkemeja putih, karena tidak teralu perhatian, diskusi pun berlanjut, sontak hafiz masuk ke dalam sekret mengingatkan ustad adifal sudah tiba dan sedang menunaikan shalat dhuha.Tatkala ustad sudah selesai shalat, kami menghampiri beliau sambil ta’ruf (perkenalan),dari ta’ruf tersebut ustad sudah 2 hari di Banda Aceh , sebelumnya ada mengisi materi di perkumpulan anak nagan dibanda aceh.
Meja dan sajadah pun digelar, hijab dibuka setengahnya saja, ustad adifal yang juga anggota komisi D DPRK Nagan Raya mengisi tempat yang sudah disediakan oleh kami, Lantunan Taujih Rabbani di bacakan oleh Muzammil mengiringi pembukaan acara tersebut, Muqadimah dari ustad pun dimulai dengan bercerita tentang dakawah hari ini, dimana pekerja sedikit dengan pekerjaan banyak dilanjutkan bernostalgia kembali ke tahun 2000 dimana meja panjang dari kayu ditutupi sajadah merupakan cirri khas kajian di LDK Alihsan yang sampai kini masih dipertahankan, trus sambil melihat kebelakang beliau menujkkan mimbar mushalla yang telah melahirkan orator-orator unggul yang menyampaikan izzah islam.
Sisi menarik juga dikisahkan tentang militansi kader-kader alihsan baik di tataran unsyiah maupun fakultas, kisah heroik perjuangan ustad ditengah mencekamnya situasi kampus pada saat pemira unsyiah tahun 2000, penyerangan BEM Unsyiah (kalo sekarang PEMA) oleh kelompok rival dan aksi anak mushalla (istilah anak ldk saat itu) yang di motori ustd Rolly, Pak Parno dan Bang Bustanul yang membuat aksi didepan fakultas berupa orasi keisalaman yang dikenal dengan “Radikalisasi Elegan”. Aksi ini membuat kompetitor di kampus hijau mulai terhenyak dan tak lagi memandang sebelah mata. Aksi ini menurut ustad adifal yang juga angkatan pertama THP diikuti oleh seluruh kader ikhwan dan akahwat alihsan di bawah terik matahari, namun hal itu tak mengurungkan niat tapi menambah keyakinan untuk menegakkan izzah islam.
Ada juga kondisi ketika ustad adifal harus mengayuh sepeda dari kajhu untuk hadir pada agenda di mushalla, juga ketua keputrian alihsan saat itu juga harus mengayuh sepeda dari punge ke pertanian, maklum saja saat itu yang punya kendaraan motor masih dihitung dengan jari, tapi itulah indahnya perjuangan yang membuat generasi saat itu sangat militant, sampai-sampai motor seorang ikhwah (punya bg Faisal Fahmy, kalo ane mungkin panggilnya Bapak/Ustad) dijadikan motor dakwah, ada kejadian ketika di mesjid jamik mau dicuri ngak jadi, padahal motor dalam keadaan posisi on, mungkin karena motor dakwah ya, maling jadi ngak amu nyuri malah taubat kale..
Selanjutnya Ustad adifal kembali membawa nostalgia alihsan juga diceritakan perjuangan dari mushalla kayu (kini di komplek FP Lama) pindah ke Gedung Tipe C , saat itu kantin tipe C (belakang MPR FP) berhasil direbut menjadi Mushalla, dengan dapur kantin sebagai sekret ldk. Di akhir pertemuan ustad megigatkan kembali pentingnya ukhwah islamiyah, tarbiyah (dibina dan membina) dan akselerasi percepatan study dikampus (yang bagian ini kena banget ke ane). “kalo dulu kondis yang buat ustad lama dikampus, sekarang rijalnya uda beda, masyarakat membutuhkan da’I yang professional, utk itu yang masih lama dikampus segera percepat, “ ujar ustad adifal yang mau wisuda S2 bulan maret ini.
Waktu jugalah memisahkan pertemuan singkat ini, berhubung mau jum’atan ustad mengakhiri pertemuan dengan memberikan bungong jaroe kepada amir alihsan , ustad pun meninggalkan kampus dengan avanza silvernya menuju mesjid Baiturrahman. Sungguh pertemuan yang berkesan seumur hidup.

(catatan ini masih kurang dan jauh dari kesempurnaan, tapi inilah sebagai memori indah yang harus ditulis, kalo ada penambahan, tafaddhal ditambahin yo)

Ladang Dakwah Kita " Al-Ihsan" , 17 Februari 2012.






Jumat, 17 Februari 2012

Mencari Dunia yang hilang di Empe Awee, bagian ke-5

(Catatan perjalanan  di education camp 4 LDK Fosma Unsyiah)
Oleh : Afriandi C,Sp


            Azan subuh berkumandang, cepat sekali waktu berlalu, padahal baru lima menit memejamkan mata sambil merebahkan badan ke lantai, tapi saya mencoba melawan kantuk yang hebat tersebut, dengan mata tinggal 5 waatt lagi dan tubuh yang semponyongan meluncur ke kamar mandi sebelah sambil mencuci muka.
            Cipratan air mengembalikan semangat untuk segera bergabung dengan jamaah subuh yang sudah menanti di mesjid komplek pesantren, bergegas menghidupkan motor dan bergerak bersama dengan ikhwah yang lainnya.
            Brrr… dinginnya air yang mengucur dari kran wudhu diselinggi angin semilir dari arah pengunungan Empe Awee menusuk hingga ke tulang, ku abaikan itu semua, yang penting segera melaksanakan subuh berjamaah. Usai salat di lanjutkan dengan pembacaan al-matsurat bersama antara peserta dan panitia.
           
***
            Waktu menunjukkan pukul 06.30, beberapa panitia dan trainer kembali berkumpul di Aula membicarakan persiapan out bond, suasana rapat memang tidak seperti tadi malam yang begitu alot dan sengit, semua peserta forum tampak sudah sepakat mengenai agenda out-bond.
            Panitia dan trainer langsung mengecek kondisi lapangan, aneh padahal sudah jauh hari disurvey namun masih juga belum jelas dimana titik pos kegiatan out-bond dan games nya. Mengandalkan Akhi Ujang sebagai pemandu jalan namun terasa agak aneh, maklum saja beliau mengandalkan ingatannya untuk menunjuk jalan masuk ke tempat out bond yang 2 tahun lalu bersama Ldf Al-mudariss saat membuat agenda FOSI, sontak beberapa kali menemui jalan buntu. Kondisi tersebut diambil alih ukhti Ratna.
            Penyisiran menuju TKP (Tempat Kegiatan Permaianan) maksa banget….mengalami hadangan adanya pagar kawat berduri, padahal dulunya ngak da tu, nanti dari sini kita lewati bukit kecil ini bisa tembus ke sungai kecil di sebrang sana, ujar Akhi Ujang kepada kami.  Perjalanan ini tetap dilanjutkan menyusuri jalan yang lain, rombongan akhwat masih berjalan pelan dibelakang, Saya pun tak hentinya menekan tuts toa member isyarat kalau rombongan ikhwan sudah berjalan cepat kedepan.
            Kondisi jalan berlumpur megiringi langkah kami dengan hati-hati menuju titik lokasi yang direncanakan oleh panitia, perjalanan yang luar biasa pagi itu, disana kami menjumpai aliran sungai kecil, terbayang dalam benakku, rileks sejenak melepaskan sandal belumpur sambil menikmati air sungai, tapi niatku urung , tatkala akh ujang berteriak dengan keras kepada rombongan ikhwan disitu banyak lintah, Wow semua pada lompat-lompat diatas batu menuju sebrang.
            Sesampainya disebrang tantangan baru dengan jalan menanjak, tapi syukurlah diatas sudah menanti pemandangan padang rumput yang membentang hijau, deretan bukit seulawah menyatu dengan perbukitan empee awe, di kaki gunung barisan pohon pinus berbaris indah, panorama indah di pagi hari, tak lama kemudian sampaijuga rombongan akhwat dibelakang, segera akh ujang mempresntasikan temapat ini kepada trainer.

“ Disana dekat pohon kuda-kuda bisa kita buat pos seakligus tempat shalat, di ujung dekat puncak bukit bisa di buat game, dan lainnya bisa dimamfaatkan untuk game lainnya. Ujar akh ujang.

            Lama berdiskusi , tapi dari bahasa rombongan akhwat sudah dapat saya tebak , kayaknya ngak cocok dech dengan lokasinya yang teralu jauh dan terbuka , ngak ada pohon pelindung melindungi mereka dari matahari, hohoho, ini alam bukan taman tau... gerutu saya dalam hati , tapi apapun itu keputusan jamaah jauh lebih baik dari keputusan pribadi, hmm okelah kalau begitu, saatnya kembali ke titik awal perjalanan survey.
***
(bersambung kebagian 6)

           

Selasa, 14 Februari 2012

Lirik Lagu Ibu – Ost Film Hafalan Shalat Delisa

         Beberapa waktu yang lalu dapat kesempatan nonton bareng film Hafalan Shalat Delisa, sungguh mengharukan tatkala sebuah lirik lagu yang dinyanyikan berjudul Lagu Ibu, hmm seolah sedang membayangkan kembali bagaimana perjuangan ibunda tercinta melahirkan saya kedunia ini dengan mempertaruhkan nyawanya. hmm... mungkin teman2 yg belum nonton film saya referensikan untuk menontonya, selain pesan moril yang disampaikan juga mengambarkan kondisi aceh ketika tsunami dan pasca tsunami. tapi apa salahnya jika teman2 juga sudah bisa menghafal lirik lagu tersebut juga kan... berikut liriknya.


Lirik Lagu Ibu – Ost Film Hafalan Shalat Delisa

Lembut kukenang, kasihmu ibu
di dalam hati ku kini menanggung rindu
kau tabur kasih seumur masa
bergetar syahdu, ooh di dalam nadiku
9 bulan ku dalam rahimmu
bersusah payah, oh ibu jaga diriku
sakit dan lelah tak kau hiraukan
demi diriku, oh ibu buah hatimu
tiada ku mampu, membalas jasamu
hanyalah do’a oh di setiap waktu
oh ibu tak henti kuharapkan do’amu (2x)
mengalir di setiap nafasku (2x)
ibuuuuuuuuuuuuuu……….. (3x)
Lembut kukenang, kasihmu ibu
di dalam hati ku kini menanggung rindu
engkau tabur kasih seumur masa
bergetar syahdu oh di dalam nadiku
indah bercanda denganmu ibu
di dalam hati ku kini slalu merindu
sakit dan lelah tak kau hiraukan
demi diriku, oh ibu buah hatimu
tiada ku mampu, membalas jasamu
hanyalah doa oh di setiap waktu
oh ibu tak henti kuharapkan doamu (2x)
mengalir di setiap nafasku (2x
ibuuuuuuuuuu…….. (3x)
“Allahummaghfirlii waliwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa”

(Rafly)

Senin, 13 Februari 2012

Sekilas tentang FSLDK

DEFINISI FSLDK
 
            FSLDK kependekan dari Forum Silaturrahim (bukan silaturrahmi, sesuai hasil FSLDKN XIII) Lembaga Dakwah Kampus. Berbicara mengenai definisi FSLDK, kita akan mendapati dua persepsi berbeda. Persepsi pertama, kita memahami FSLDK sebagai jaringan. Sedangkan persepsi kedua, FSLDK adalah musyawarah nasional/daerah yang diadakan secara rutin. Sebenarnya, subjek dan objek kedua pengertian tadi sama, yaitu LDK. Akan tetapi perlu dipertegas lagi perbedaannya untuk mencegah ambiguitas.
Persepsi pertama, FSLDK adalah jaringan yang beranggotakan LDK-LDK (bukan orang per orang) se-Indonesia. Sifat keanggotaan FSLDK cukup terbuka, artinya setiap LDK berhak bergabung dengan FSLDK. Hal ini dikarenakan salah satu visi FSLDK adalah mengoptimalkan akselerasi da’wah kampus nasional. Jaringan FSLDK sudah tersebar luas di seluruh Nusantara. Mulai dari ujung Sumatra hingga Papua.
Hingga saat ini agenda FSLDK semakin beragam, seperti pendampingan LDK, training manajemen LDK, Simposium Internasional Palestina, penyikapan isu bencana, dan sebagainya. Jika dirangkum, program FSLDK secara garis besar ada dua yaitu ke-LDK-an dan penyikapan isu. Salah satu contoh program ke-LDK-an adalah pendampingan LDK. Kegiatan lain yang pernah dilakukan adalah penyikapan isu seperti RUU APP dan Palestina.
Persepsi kedua, FSLDK adalah musyawarah akbar. Di tingkat nasional, kita mengenal istilah Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Nasional (FSLDKN). FSLDKN yang terakhir diselenggarakan di Universitas Lampung pada tahun 2007 Sedangkan di tingkat daerah, ada juga istilah Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Daerah (FSLDKD).

FUNGSI FSLDK
 
Fungsi FSLDK pada awal berdirinya adalah sebagai sarana sharing atau diskusi seputar LDK masing-masing. Kemudian fungsinya berkembang seiring bertambahnya usia forum tersebut.
Sebagaimana yang disebutkan pada pembahasan sebelumnya, agenda pokok FSLDK meliputi dua hal yaitu ke-LDK-an dan penyikapan isu. Dari dua hal tersebut, fungsi FSLDK dapat diturunkan menjadi sebagai berikut:
  1. Sarana perwujudan akselerasi da’wah kampus nasional
  2. Sarana silaturahim, belajar, dan berbagi pengalaman antarpengurus LDK
  3. Wadah untuk mewujudkan peran aktif LDK dalam menyikapi permasalahan keummatan

SEJARAH SINGKAT
AWAL BERDIRI
Kondisi obyektif kampus yang berbeda-beda memaksa masing-masing lembaga dakwah kampus selama ini berkembang dengan pola sendiri-sendiri, sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya. Di samping itu, banyaknya persoalan dakwah di dalam kampus menyebabkan LDK juga lebih mengarahkan perhatiannya ke dalam kampusnya masing-masing, dan kurang memberikan perhatian pada kebersaman gerak dakwah.
Keadaan ini berakibat melemahnya kekuatan gerak dakwah secara global. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu jalinan koordinasi yang baik di antara lembaga dakwah kampus yang ada demi terciptanya kekuatan gerak dakwah yang terpadu, kokoh, laksana satu bangunan yang saling menguatkan.
Forum Silaturahhim Lembaga Dakwah Kampus Nasional (FSLDKN) merupakan salah satu bentuk koordinasi dakwah yang berfungsi sebagai sarana bagi terciptanya gerak dakwah yang teratur, terpadu, dan kompak tadi menuju ummatam wahidah. Cikal bakal lahirnya FSLDKN adalah acara yang bernama Saresehan LDK yang diadakan pada tanggal 14-15 Ramadhan 1406 atau 24-25 Mei 1986 oleh Jamaah Shalahuddin UGM, bertempat di UGM, Yogyakarta .
Forum yang pembukaannya diadakan di Gedung Pertemuan UGM dan pertemuan lanjutannya di Pesantren Budi Mulya itu, diikuti oleh 26 peserta utusan 13 LDK se-Jawa, yakni:
  • Jamaah Shalahuddin UGM
  • Jamaah Mujahidin IKIP Yogyakarta
  • LAI Undip Semarang
  • Unsoed Purwokerto
  • UNS Solo
  • Lpisat Usakti Jakarta
  • UI Jakarta
  • BKI Bogor
  • UIKA Bogor
  • Karisma Salman ITB Bandung
  • Unpad Bandung
  • UKKI Unair Surabaya
  • BDM Al-Hikmah IKIP Malang
Hasil dari pertemuan yang ternyata telah lama dinantikan oleh banyak peserta ini adalah perlunya meningkatkan ukhuwah Islamiyah antara lembaga dakwah kampus, setidak-tidaknya antar fungsionaris lembaga dakwah kampus.
Selain itu, disepakati untuk melanjutkan komunikasi dan koordinasi antar-LDK dengan pembagian wilayah koordinasi sebagai berikut:
  • Wilayah barat dikoordinir oleh Salman Institut Teknologi Bandung
  • Wilayah tengah dikoordinir oleh Jamaah Shalahuddin UGM Yogyakarta
  • Wilayah timur dikoordinir oleh UKKI Universitas Airlangga Surabaya
Juga dihasilkan kesepakatan untuk memahami kondisi dakwah di kampus.
Menyadari bahwa FSLDK dihadiri oleh LDK yang berbeda-beda proses terbentuk, kelembagaan, kondisi lingkungan, maka hubungan antar LDK didasarkan semata pada ikatan ukhuwah Islamiyyah yang bersemangatkan i’tisham bihablillah. Itulah yang selama ini terus berlangsung hingga kini.
PERKEMBANGAN FSLDK
Pasca diadakannya Saresehan LDK itu, segenap peserta menyepakati tentang perlunya membina jaringan dan ukhuwah antar-LDK. Sehingga muncullah agenda-agenda susulan sebagai follow up-nya.Agenda- agenda tersebut adalah:
JARINGAN KOMUNIKASI
Perlu ditekankan bahwa skema di atas bukanlah berupa struktur organisasi, melainkan alur koordinasi dan informasi.
  • Pusat Komunikasi Nasional (Puskomnas) adalah koordinator jaringan FSLDK pada tingkat nasional. Puskomnas dijabat oleh lembaga (LDK) bukan perorangan dan dipilih pada saat FSLDK Nasional. Masa jabatannya dua tahun sesuai dengan waktu penyelenggaraan FSLDK Nasional. Sedangkan koordinator Puskomnas dipilih oleh lembaga yang bersangkutan sesuai kondisi lembaga tersebut dan dapat diganti bila keadaan di internal LDK memaksa. Saat ini Universitas Airlangga  Surabaya diamanahkan sebagai Puskomnas, dengan Adistiar Prayoga sebagai koordinatornya.
  • Pusat Komunikasi Daerah (Puskomda) adalah koordinator jaringan FSLDK di tingkat daerah sekaligus pengeksekusi agenda-agenda nasional di daerahnya. Daerah kerja Puskomda bukan dibagi berdasarkan provinsi. Sehingga bisa jadi sebuah provinsi memiliki lebih dari satu Puskomda. Atau sebaliknya, satu Puskomda menangani lebih dari satu provinsi. Sama halnya dengan Puskomnas, Puskomda juga dijabat oleh lembaga, bukan perorangan. Sedangkan yang menentukan koordinator Puskomda adalah LDK yang bersangkutan.
  • LDK adalah unit terkecil dari jaringan LDK. Posisinya di jaringan FSLDK adalah sebagai objek sekaligus subjek.
Skema di atas merupakan alur koordinasi secara garis besar. Pada prakteknya di lapangan, alur tersebut tidak benar-benar direalisasikan karena beberapa hal. Misalnya, karena jumlah Puskomda cukup banyak (27 LDK) dan tersebar luas, Puskomnas tidak bisa menjangkau seluruhnya. Untuk itu diperlukanlah sebuah badan yang berfungsi sebagai perpanjangan tangan Puskomnas di daerah-daerah. Maka dibentuklah Badan Pekerja Puskomnas (BP-Nas). Tugasnya mengontrol kinerja Puskomda dan menyampaikan informasi dari Puskomnas ke Puskomda. BP merupakan bagian dari Puskomnas sehingga tidak dicantumkan pada skema di atas.
Dalam menjalankan tugasnya ataupun menyusun agendanya, Puskomnas ternyata tidak bisa berjalan sendiri. Maka dibentuklah badan-badan lain dengan nama BP Khusus.
Selain BP, dalam jaringan FSLDK dikenal juga istilah OC dan SC (Steering Committee) FSLDK Nasional. OC adalah pelaksana teknis sekaligus tuan rumah FSLDKN. Sedangkan SC adalah pendamping OC dalam menjalankan tugas dalam hal pengkonsepan acara, dana, humas, dan jejaring.

Demikian gambaran singkat mengenai FSLDK.

Selasa, 07 Februari 2012

“Peringatan” Maulid Nabi



Didalam islam hanya ada 2 hari raya besar untuk dirayakan, yaitu Idul Adha dan Idul Fitri, sedangkan Maulid Nabi, Isro’ mi’roj, tahun baru Islam, maupun nuzulul Quran bukan merupakan hari raya, tetapi merupakan hari-hari bersejarah dalam Islam. Perbedaan hari besar dan hari bersejarah dapat dilihat dari landasan hukumnya.  Hari besar  disyariatkan untuk dirayakan, ada landasan hukum untuk merayakan, ada contoh, dan ada tuntutan untuk merayakannya. Sedangkan hari bersejarah diadakan untuk diperingati, tidak ada dasar hukumnya, tidak ditentukan khafiatnya/cara-caranya, dan tujuannya tidak untuk dirayakan tetapi untuk diperingati. Peringatan maulud nabi bagi segolongan orang ada yang beranggapan bid’ah karena menilai peringatan ini sebagai sebuah ibadah. Tetapi, yang perlu ditekankan disini, peringatan maulud nabi bukan merupakan ibadah tetapi kesadaran sejarah!

Sesungguhnya peringatan itu sangat bermanfaat bagi orang-orang berimanan, karena salah satu tanda orang yang beriman adalah yang bisa mengambil pelajaran dari “peringatan”.
Fungsi dari  Makrifattul Rasul antara lain mengingat kapan beliau dilahirkan, untuk apa beliau dilahirkan, bagaimana sikap kita menyambut kelahiran beliau, dan mengetahui peristiwa yang dialami beliau menyambut kelahiran atau saat beliau dilahirkan.

Dari segi waktu beliau lahir 12 Rabiul Awal Tahun Gajah. 1486 tahun yang lalu, pada zaman jahilliyah. Perbedaan antara waktu dan zaman. Waktu merupakan peristiwa yang terjadi tidak dapat diulang lagi, sedangkan  zaman merupakan peristiwa yang kemungkinan bisa terjadi kembali. Mengingat waktu itu tidak ada pengaruhnya karena tahun itu tidak akan berulang kembali! ULANG TAHUN itu tidak mungkin terjadi karena tahun tidak akan mungkin kembali lagi berulang. Yang bermanfaat adalah mengingat Zamannya, suatu fenomena yang akan berulang. Zaman itu seperti tanaman, muncul tunas, tumbuh, tumbang, dan akan tumbuh lagi.

Pada zaman Rosululloh ada sahabat abudan yang menghina sahabatnya yang berkulit hitam, kemudian Rosulullah menegurnya seraya berkata kepadanya, “kamu masih memiliki sifat jahilliyah”. Itulah pentingnya mengingat fenomena masa lalu yaitu sebagai cerminan fenomena-fenomena pada masa sekarang.


4 fenomena jahiliyah :
  1. “….mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah….”(QS. Al-Imron: 154) . Pada zaman jahiliyah masih percaya kepada Allah, tetapi hanya tauhid rubbubiyah saja. Berperasangka buruk kepda Allah. Percaya kepada Allah tetapi tidak menaruh kepercayaan kepada Allah. Mereka men-Dia-kan Allah tetapi tidak meng-Engkau-kan Allah. Allah tidak lagi dijadikan pemandu dalam kehidupan.


2.    ketika didalam hati orang-orang kafir itu terdapat kesombongan orang-orang jahiliyah…” (QS.Al-fath :26).  Sombong itu menolak kebenaran dan men-dinkan manusia. Islam ditolak pada zaman itu, kebenaran ditolak, kesombongan merajalela. Menghina manusia karena status sosial, tingkat kepandaian, kedudukannya,dll. Puncak kejahilliyahan adalah ketika manusia menyembah patung! Ketika manusia sudah bodoh menyembah ciptaannya sendiri! Seperti fenomena sekarang ini manusia didekte oleh teknologi bukan mendekte teknologi! “Menyembah” teknologi! Orang kalau didepan teknologi sudah seperti “khusyuk”. Didepan TV, internet, HP, laptop, PS,dll. Jahiliah zaman sekarang adalah ketika manusia tidak berdaya oleh teknologi.

 3.  Jahiliyah oleh fenomena kaum wanita. “…Maka, janganlah kamu tunduk (melemah-lembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit hatinya, dan ucapkanlah perkataan baik.Dan hendaklah kamu tetap dirumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkahlaku) seperti orang-orang jahiliyah jaman dulu…” (QS.Al-Ahzab: 32-33).  Wanita jahiliyah tampil sebagai “objek” bukan “subjek”. Wanita jahiliyah itu tidak kerasan dirumah. Rumah kehilangan dua pilarnya, yaitu istri dan ibu. Rumah kalah dengan kantor, parlemen,dll. Laki-laki zaman jahiliyah kebingungan antara wanita yang statusnya sebagai istri tetapi tidak “berfungsi”(*red:permain suri) dan wanita yang statusnya tidak  istri  tapi “berfungsi”(*red:selir).
Wanita jahiliyah tidak bangga menjadi ibu yang sempurna! Wanita jahiliyah hanya mau menjadi ibu kandung, tapi tidak mau menjadi ibu “susu”, dan ibu “guru”. Jangan salahkan jika terjadi proses “sapilisasi” anak! Ada kemungkinan anak akan jadi “sapi” karena ibu kandungnya tidak mau jadi ibu “susu” dan jangan heran jika sekarang ini sering kita jumpai seorang anak yang diperintahkan orang tua bukan lagi menjawab, “nggeh” atau “rumiyen”, tetapi justru menjawab, “moooooh” (*menirukan sapi). Jangan salahkan kalau anak lebih mengenal bahasa “sapi” daripada bahasa “ibu”!

Wanita jahiliyah tidak mau menjadi ibu “guru”. Menurut kebanyakan orang, masa-masa paling  indah menjadi seorang wanita adalah saat mengandung sampai anak lulus SD. Anak butuh ibu “guru” yang mendidik sebelum disekolahkan. Butuh bahasa “ibu” bukan bahasa “babu”! Anak butuh ibu yang cerdas dan kreatif. tak terpatok mengajarkan akan nyanyikan lagu,”pok ame-ame belalang kupu-kupu, siang makan malam minum susu”, tapi juga inovatif berkreasi, misalnya,”pok ame-ame belalang kupu-kupu, sekarang jadi santi besok jadi guru” atau “pok ame-ame belalang kupu-kupu, sekarang ikut kampanye, besok ikut pemilu”, dan masih banyak lagi yang bisa kita lakukan untuk bisa memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak kita kelak. “jangan bangga menjadi sarjana, jika kau tak berhasil mendidik anakmu menjadi sarjana, atau melebihimu dari sarjana!”

4.Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki? (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?”(QS.Al-Maidah:50). Manusia merupakan produk Allah yang super canggih. “Teknologi”super canggih ini dilengkapi buku petunjuk dan teknisi yang super duper canggih! Buku petunjuk berupa Al-Quran, dan teknisi SUPER itu Baginda Rosulullah S.A.W. Dua petunjuk hebat ini akan menjadi dasar hukum, pedoman, dan panduan manusia sehingga dapat menjadi “Rahmattan lilallamin”.

Mencoba memperingati kelahiran baginda Rasulloh bukan lagi sebagai testomial semata, tetapi juga untuk meninggalkan jahiliyah menuju hidayah!

Wallahua’lam bishowab.



("oleh-oleh" : Kajian Rutin Pagi Hari Masjid Mardliyyah UGM
dan  kajian Humaira Masjid Nurul Ashri, Deresan.)

Kamis, 02 Februari 2012

Hati-hati dengan Wazzub




Beberapa hari terakhir, kita banyak melihat di Facebook, email, inbox, dan SMS tentang Wazzub. Intinya adalah mereferral kita untuk ikut bergabung di Wazzub. Sebuah situs yang akan menjadi mesin pencari (search engine) dan akan menjadi pesaing facebook dan Google. Konon begitu. Tetapi, saya melihat banyak hal yang sangat ganjil tentang Wazzub, apalagi kalau dikatakan Wazzub akan menjadi mesin pencari menyaingi si raksasa Google. Untuk sebuah ide atau cita-cita besar dengan niat yang baik, Wazzub jauh dari kredibilitas. Contoh fakta: (saya lihat sampai tanggal 28 Januari 2012)
  1. Tidak ada member area yang memungkinkan sesorang yang memiliki akun di Wazzub untuk melihat akunnya. Pada umumnya, sebuah situs yang mengharuskan seseorang sign up, pasti ada member area, untuk mengedit profil, foto, data diri, merubah password, merubah email dll.
  2. Domain yang digunakan sebagai domain utama Wazzub adalah dot info, bukan dot com. Dot info ini dalam urutan TLD (Top Level Domain) termasuk domain murahan. Saya bisa buatkan Anda website www.bukanwazzub.info hanya dengan biaya Rp. 80.000, murah bukan? Mungkinkah sebuah situs raksasa hanya menggunakan domain murahan yang bukan TLD tertinggi seperti dot com. Memang, www.wazzub.com juga bisa dibuka dengan tampilan yang sama tetapi tidak memiliki fasilitas referral.
  3. Silahkan buka www.wazzub.com dan buka di tab baru dengan alamat referral Wazzub milik Anda atau milik teman Anda. Lihat tampilannya. Saya mencoba membuka www.wazzub.com tertera jumlah usernya 531.000 sementara di link referral www.wazzub.info jumlahnya berjalan, ada count-nya.
  4. Sistem Wazzub dalam mengirimkan email verifikasi juga cukup unik, Wazzub seperti menganjurkan kita menggunakan email dari Gmail dan tidak menyarankan penggunakan AOL dan HOTMAIL. Meskipun pihak Wazzub memberi keterangan bahwa mungkin saja terjadi kegagalan deteksi spam pada AOL dan HOTMAIL yang menyebabkan email verifikasi di kedua layanan email tersebut akan terganggu. Ada apa ini?
  5. Blog Wazzub yang beralamat di www.heywazzub.blogspot.com juga terbilang lucu. Blog itu dibuat dengan GRATIS alias tidak mengeluarkan biaya apapun dalam hosting maupun domainnya. Tampilan yang dipakaipun hanya menggunakan tampilan dasar, sangat mirip dengan hasil karya seseorang yang baru bisa ngeblog untuk pertama kalinya. Dan, di dunia ini banyak sekali situs blogging, kenapa Wazzub menggunakan Blogspot? Bukankah Blogspot itu milik Google? Bukankah Wazzub justru akan menjadi pesaing Google? :))
Hal-hal itulah yang diprediksi akan berdampak buruk terhadap kemungkinan pishing atau pencurian data user. Semisal, anjuran Wazzub menggunakan Gmail bisa jadi adalah cara Wazzub mencuri database dengan cara menyimpan akun Anda beserta password yang Anda gunakan untuk sign up di Wazzub.
Ingat, kebanyakan orang menggunakan password yang sama untuk berbagai email sign up. Kemungkinan ini bisa dimanfaatkan oleh Wazzub mencuri akun Anda di Gmail/Yahoo atau email yang Anda pakai untuk mendaftarkan diri di Wazzub. Akun email anda bisa saja dicuri. Untuk apa? Bisa jadi untuk pishing, spamming, hingga hacking dan pencurian database.
Lalu bagaimana jika Anda ingin lebih aman dan mengamankan email Anda? Lakukan segera perubahan password pada akun email Anda. Perketat tingkat kesulitannya.
Jika Anda belum bergabung di Wazzub tetapi penasaran, coba saja masuk sign up dengan sebuah email yang tidak penting, atau email abal-abal. Sehingga jika prediksi ini terjadi, email primer Anda tetap aman.

sumber :