(Catatan perjalanan di education camp 4 LDK Fosma Unsyiah)
Oleh : Afriandi C,Sp
Azan
subuh berkumandang, cepat sekali waktu berlalu, padahal baru lima menit
memejamkan mata sambil merebahkan badan ke lantai, tapi saya mencoba melawan
kantuk yang hebat tersebut, dengan mata tinggal 5 waatt lagi dan tubuh yang
semponyongan meluncur ke kamar mandi sebelah sambil mencuci muka.
Cipratan
air mengembalikan semangat untuk segera bergabung dengan jamaah subuh yang
sudah menanti di mesjid komplek pesantren, bergegas menghidupkan motor dan
bergerak bersama dengan ikhwah yang lainnya.
Brrr…
dinginnya air yang mengucur dari kran wudhu diselinggi angin semilir dari arah
pengunungan Empe Awee menusuk hingga ke tulang, ku abaikan itu semua, yang
penting segera melaksanakan subuh berjamaah. Usai salat di lanjutkan dengan pembacaan
al-matsurat bersama antara peserta dan panitia.
***
Waktu
menunjukkan pukul 06.30, beberapa panitia dan trainer kembali berkumpul di Aula
membicarakan persiapan out bond, suasana rapat memang tidak seperti tadi malam
yang begitu alot dan sengit, semua peserta forum tampak sudah sepakat mengenai
agenda out-bond.
Panitia
dan trainer langsung mengecek kondisi lapangan, aneh padahal sudah jauh hari
disurvey namun masih juga belum jelas dimana titik pos kegiatan out-bond dan
games nya. Mengandalkan Akhi Ujang sebagai pemandu jalan namun terasa agak
aneh, maklum saja beliau mengandalkan ingatannya untuk menunjuk jalan masuk ke
tempat out bond yang 2 tahun lalu bersama Ldf Al-mudariss saat membuat agenda
FOSI, sontak beberapa kali menemui jalan buntu. Kondisi tersebut diambil alih
ukhti Ratna.
Penyisiran
menuju TKP (Tempat Kegiatan Permaianan) maksa banget….mengalami hadangan adanya
pagar kawat berduri, padahal dulunya ngak da tu, nanti dari sini kita lewati
bukit kecil ini bisa tembus ke sungai kecil di sebrang sana, ujar Akhi Ujang
kepada kami. Perjalanan ini tetap
dilanjutkan menyusuri jalan yang lain, rombongan akhwat masih berjalan pelan
dibelakang, Saya pun tak hentinya menekan tuts toa member isyarat kalau
rombongan ikhwan sudah berjalan cepat kedepan.
Kondisi
jalan berlumpur megiringi langkah kami dengan hati-hati menuju titik lokasi
yang direncanakan oleh panitia, perjalanan yang luar biasa pagi itu, disana
kami menjumpai aliran sungai kecil, terbayang dalam benakku, rileks sejenak
melepaskan sandal belumpur sambil menikmati air sungai, tapi niatku urung ,
tatkala akh ujang berteriak dengan keras kepada rombongan ikhwan disitu banyak
lintah, Wow semua pada lompat-lompat diatas batu menuju sebrang.
Sesampainya
disebrang tantangan baru dengan jalan menanjak, tapi syukurlah diatas sudah
menanti pemandangan padang rumput yang membentang hijau, deretan bukit seulawah
menyatu dengan perbukitan empee awe, di kaki gunung barisan pohon pinus
berbaris indah, panorama indah di pagi hari, tak lama kemudian sampaijuga
rombongan akhwat dibelakang, segera akh ujang mempresntasikan temapat ini
kepada trainer.
“ Disana dekat pohon kuda-kuda
bisa kita buat pos seakligus tempat shalat, di ujung dekat puncak bukit bisa di
buat game, dan lainnya bisa dimamfaatkan untuk game lainnya. Ujar akh ujang.
Lama
berdiskusi , tapi dari bahasa rombongan akhwat sudah dapat saya tebak ,
kayaknya ngak cocok dech dengan lokasinya yang teralu jauh dan terbuka , ngak
ada pohon pelindung melindungi mereka dari matahari, hohoho, ini alam bukan
taman tau... gerutu saya dalam hati , tapi apapun itu keputusan jamaah jauh
lebih baik dari keputusan pribadi, hmm okelah kalau begitu, saatnya kembali ke
titik awal perjalanan survey.
***
(bersambung kebagian 6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar